Kenaikan Upah Minimum Tahun 2025 Ternyata Tak Sampai 5%, Cuma Segini
Jumat, 08 November 2024
Edit
Jakarta, CNBC Indonesia - Pembahasan kenaikan upah minimum
sedang panas-panasnya belakangan ini. Ketua Komite Ketenagakerjaan Asosiasi
Pengusaha Indonesia Subchan Gatot mengungkapkan bahwa mulai dari Sabtu-Minggu
hingga Senin Dewan Pengupahan Nasional sudah melakukan sidang, bahkan di hari
Minggu menteri ada rapat khusus dimana semua bahas soal pengupahan.
"Ada perwakilan pengusaha, serikat dan pemerintah, dan
itu sejak awal memang kita ingin karena waktu juga tinggal dikit dalam
memutuskan upah minimum, makanya ingin PP51/2024 maksimum 0,3 jadi kenaikan
kurang lebih 3,5%, kenaikan di luar tadi kita dorong struktur skala upah untuk
mereka yang bukan 0-1 tahun, karena ini yang mayoritas," kata Subchan di
Jakarta, Kamis (7/11/2024).
Tahun ini jika mengikuti PP51/2023, Apindo ingin membuat
skala upah. Pekerja dengan masa kerja lebih dari 1 tahun akan ada kenaikan gaji
dengan skala tergantung kemampuan perusahaan, antara 1-3%.
Disebutkan, upah minimum yang tidak terlalu tinggi membuat
perusahaan punya ruang untuk tumbuh. Pasalnya kenaikan upah tinggi sebelum
pandemi di kisaran 8% per tahun telah membuat banyak perusahaan tidak kuat
bahkan hengkang.
"Waktu di Karawang satu per satu kolaps perusahaan besar
pertama tier 3 dulu, lanjut tier 2 baru tier 1 kemudian pada relokasi, dampak
ngga keliatan kalau 1 tahun, tapi beberapa tahun kemudian setelah 5 tahun
kelihatan," kata Subchan.
Sementara itu Ketua Bidang Ketenagakerjaan APINDO Bob Azam
menyebut, sebelumnya Indonesia sempat menjadi tujuan investasi utama, bahkan
mengalahkan perusahaan lain, namun berubah ketika buruh menuntut banyak
kenaikan.
"Di 2011 Indonesia jadi tujuan investasi nomor 1,
mengalahkan China dan Vietnam, di 2012 ada demo besar, sekarang ngga ada tuh di
daftar. Dulu raksasa elektronik mau masuk didemo juga akhirnya elektronik ga
masuk, akhirnya ke Penang berderet, mestinya ke Indonesia. Waktu itu mis di
2011, kalau 2012 masuk berlanjut mungkin per kapita sekarang US$
7.000-8.000," sebut Bob Azam.
Sumber : CNBC