Viral 'Berobat ke Malaysia Aja', Ini Alasan Banyak Warga +62 Pilih Berobat ke LN


Jakarta - Viral di media sosial tentang poster yang terpampang di Kedutaan Besar Malaysia. Poster tersebut berisikan ajakan kepada masyarakat Indonesia untuk berobat ke Rumah Sakit Malaysia lantaran harganya yang lebih murah.
 
Poster tersebut juga terpajang tak jauh dari kantor Kementerian Kesehatan RI di Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan. Hanya berjarak 650 meter atau kurang lebih 9 menit jika berjalan kaki. Tak sedikit netizen yang menyoroti poster tersebut di media sosial dan menuai pro-kontra.
 
"Mau berobat? Ke Malaysia aja! Lebih dekat, lebih terjangkau," bunyi promosi di poster itu.
 
Di sisi lain, data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 mengungkapkan bahwa banyak orang Indonesia yang memilih untuk berobat ke luar negeri. Data tersebut juga mengungkapkan bahwa Malaysia menjadi negara yang paling banyak dikunjungi warga Indonesia untuk berobat.
 
Selain Malaysia, beberapa negara lain yang juga menjadi tujuan meliputi Singapura, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Korea Selatan.
 
Apa alasan warga RI lebih pilih berobat ke luar negeri?
Menurut data SKI, sebanyak 93,5 responden menyebut bahwa layanan kesehatan luar negeri memiliki layanan yang lengkap, 91,7 persen menyebut layanan sesuai harapan, serta 89,3 persen menyebut pelayanan juga lebih cepat.
 
Beberapa alasan lain juga termasuk ruangan nyaman, petugas medis lebih komunikatif, akses lebih mudah dijangkau, dan biaya lebih murah.
 
Senada, Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Azhar Jaya beberapa waktu lalu juga menyebutkan terdapat beberapa alasan masih banyak warga Indonesia berobat keluar negeri. Beberapa di antaranya termasuk kapasitas pelayanan kesehatan hingga persoalan SDM kesehatan.
 
"Kami melihat memang masih ada banyak rakyat Indonesia terutama kaum 'berpunya' itu memilih berobat untuk keluar negeri," kata dr Azhar ketika ditemui awak media di Jakarta Barat, Selasa (25/6/2024).
 
"Kami melihat penyebabnya masalahnya ada beberapa hal yaitu kapasitas daripada pelayanan kesehatan atau kemampuan rumah sakit kita untuk menangani suatu penyakit, SDM masih kurang, dan persoalan hospitality," sambungnya.
 
 
Sumber : Detik

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel