Studi Bawa Kabar Nggak Enak Buat 'Alumni' COVID, Disebut Berisiko Kena Penyakit Ini
Sabtu, 12 Oktober 2024
Edit

Jakarta -
Sebuah studi baru dari Cleveland Clinic dan University of Southern California
mengungkap efek jangka panjang dari infeksi COVID-19. Mereka menemukan bahwa
orang dengan riwayat COVID-19 berisiko tinggi mengalami serangan jantung,
stroke, hingga kematian.
Para peneliti
menganalisis data dari 10.000 orang yang dirawat karena COVID-19 pada tahun
2020, dan sekitar 200.000 orang yang tidak terinfeksi. Dokter memantau
perkembangan kesehatan subjek selama tiga tahun.
Studi yang
dipublikasikan dalam Arteriosclerosis, Thrombosis, and Vascular Biology Journal
menemukan bahwa pasien dengan semua jenis infeksi COVID-19, dua kali lebih
mungkin mengalami kejadian jantung mayor. Ini lebih tinggi dibandingkan mereka
yang tidak memiliki riwayat COVID.
Pada pasien
yang dirawat akibat COVID-19 juga empat kali lebih berisiko terkena penyakit
kardiovaskular. Risiko tersebut bertahan selama tiga tahun setelah diagnosis
awal dan tetap bisa saja terjadi.
"Di
seluruh dunia, lebih dari satu miliar orang telah mengalami COVID-19. Temuan
yang dilaporkan bukanlah efek kecil pada sub kelompok kecil," kata rekan
penulis studi Stanley Hazen, MD, PhD, ketua Ilmu Kardiovaskular dan Metabolik
di Institut Penelitian Lerner Klinik Cleveland.
"Hasilnya
mencakup hampir seperempat juta orang dan mengarah pada temuan penting
perawatan kesehatan global, yang menjanjikan peningkatan penyakit
kardiovaskular secara global," tuturnya yang dikutip dari NYPost.
Hubungan
dengan Golongan Darah
Para peneliti
juga mencatat korelasi yang jelas antara peningkatan risiko dan golongan darah.
Analisa data mengungkapkan bahwa pasien COVID-19 dengan golongan darah A, B,
atau AB dua kali lebih mungkin mengalami kejadian jantung mayor, dibandingan
mereka dengan golongan darah O.
"Hubungan
yang terungkap dalam penelitian kami mengindikasikan adanya interaksi
potensial, antara virus dan bagian kode genetik kita yang menentukan golongan
darah dan menandakan perlunya penyelidikan lebih lanjut," kata Hazen.
"Pemahaman
yang lebih baik tentang apa yang dilakukan COVID-19 pada tingkat molekuler
berpotensi mengajarkan kita tentang jalur yang terkait dengan risiko penyakit
kardiovaskular," sambungnya.
Temuan ini
didasarkan pada penelitian sebelumnya yang menunjukkan orang dengan golongan
darah O, lebih kecil kemungkinannya tertular COVID-19 atau mengalami gejala
yang parah.
Dampak Buruk
COVID-19 pada Jantung
COVID-19
dapat berdampak buruk pada jantung dalam berbagai cara, yakni:
1. Virus
menyebabkan peradangan pada seluruh tubuh, sehingga memberikan tekanan pada
pembuluh darah dan meningkatkan risiko pembekuan pembuluh darah. Kondisi ini
yang dapat menyebabkan serangan jantung atau stroke.
2. COVID-19
juga dikaitkan dengan aritmia dan miokarditis, peradangan pada otot jantung,
yang dapat merusak organ dan menyebabkan serangan jantung.
Sumber : Detik