Pendapatan Negara Bocor Rp 300 Triliun Dibeberkan Adik Prabowo
Kamis, 10 Oktober 2024
Edit
Jakarta -
Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Hashim S. Djojohadikusumo membeberkan
kebocoran pendapatan negara mencapai Rp 300 triliun. Hal ini diungkapkannya
dalam acara Diskusi Ekonomi bersama Pengusaha Internasional Senior.
(1) Nilai
Kebocoran Rp 300 Triliun
Hashim
mengatakan, diperkirakan jumlah penerimaan pajak yang tidak gagal dikantongi
pemerintah mencapai Rp 300 triliun. Data tersebut berdasarkan pada data yang
dihimpun oleh pemerintah.
"Kami
dapat data bisa sampai Rp 300 triliun yang belum bayar. Ini data-data yang
dihimpun pemerintah," kata Hashim, di Menara Kadin, Jakarta, Senin
(7/10/2024).
(2) Gara-gara
Bos Sawit Nakal Kemplang Pajak
Hashim
menjelaskan kebocoran pendapatan negara lantaran pengusaha-pengusaha sawit
nakal yang membuka perkebunan sawit ilegal. Alhasil, pajak dari aktivitas
perkebunan itu tidak masuk ke kantong negara.
"Ada
jutaan hektar kawasan hutan di okupasi liar oleh pengusaha kebun sawit nakal.
Ternyata sudah diingatkan tapi sampai sekarang belum bayar (pajak),"
terang Hashim yang juga adik Presiden terpilih, Prabowo Subianto.
Hashim
menambahkan, saat ini pihaknya telah mengantongi nama 300 perusahaan sawit
nakal tersebut. Namun daftar tersebut masih akan ditelusurinya lebih jauh.
"Dari
kebocoran ini kita bisa hasilkan Rp 50 triliun tiap tahun. Ini kita
hitung-hitung dari satu kebocoran kita bisa berikan makan gratis 2 kali sehari
untuk 9 juta anak," kata dia.
(3) Sumber
Data Kebocoran Pendapatan Negara
Kebocoran
anggaran menjadi salah satu topik yang kerap Prabowo Subianto bahas selama masa
kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 silam. Bahkan pada kala itu, Prabowo
sempat dipanggil dengan sebutan Prabocor karena sering membahas masalah
kebocoran anggaran.
Menurut
Hashim, informasi ini diperoleh Prabowo dari Menko Kemaritiman dan Investasi
Luhut Binsar Pandjaitan serta Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh, dan dikonfirmasi
oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
"Ini
data yang Pak Prabowo dapat dari Luhut dan Ateh (BKPK) dan dikonfirmasi dari
LHK ada jutaan hektar kawasan hutan diokupasi liar oleh pengusaha kebun sawit
nakal ternyata sudah diingatkan tapi sampai sekarang belum bayar," ungkap
Hashim.
Salah satu
strategi yang telah disiapkan Prabowo untuk menangani kondisi ini ialah
membentuk Kementerian Penerimaan Negara. Adapun sebelumnya, Prabowo dikabarkan
akan membentuk Badan Penerimaan Negara dan bukan kementerian.
"Ada
Asta Cita ke 8 itu Badan Penerimaan Negara. Itu jadi Kementerian Penerimaan
Negara. Menterinya sudah ada," ujarnya.
Sumber : Detik