Kasus Langka Bayi Idap Kanker, Apa Kemungkinan Penyebabnya?
Minggu, 13 Oktober 2024
Edit

Jakarta -
Seorang bayi di Sabah, Malaysia, bernama Daneen Auni Riksi didiagnosis mengidap
kanker ovarium. Kini, bayi berusia 19 bulan itu sedang dalam fase pemulihan
pasca operasi di Rumah Sakit Wanita dan Anak Sabah (HWKKS).
Awalnya, Daneen
mengalami perut kembung dan sembelit. Ia juga sering menangis karena menahan
sakit.
Setelah
dilakukan pemeriksaan, Daneen didiagnosis kanker ovarium stadium tiga dan harus
menjalani kemoterapi.
"Saya
tidak pernah menduga hal ini karena kanker ovarium jarang terdengar pada usia
semuda ini. Dokter sedang menyelidiki kasus anak saya, karena cukup
langka," ungkap Fallarystia pada Sinar Daily.
Dikutip dari
laman National Cancer Institute, tumor ovarium pada anak terbentuk di jaringan
ovarium. Sebagian besar tumor ovarium pada anak bukanlah kanker.
Kanker
ovarium pada anak sangat jarang terjadi, tetapi paling sering terjadi pada
wanita berusia 15 hingga 19 tahun.
Ovarium
adalah sepasang organ dalam sistem reproduksi wanita. Keduanya berada di
panggul, satu di setiap sisi rahim yaitu organ berongga berbentuk buah pir
tempat janin tumbuh,
Setiap
ovarium berukuran dan berbentuk seperti kacang almond pada wanita dewasa.
Ovarium menghasilkan sel telur dan hormon wanita, yakni zat kimia yang
mengendalikan cara kerja sel atau organ tertentu.
Terlepas dari
kasus tersebut, Direktur klinis Onkologi Pediatrik di Dana-Farber/Boston
Children's Cancer and Blood Disorders Center, Lisa Diller, MD mengatakan kanker
pada bayi tidak umum, tetapi bisa saja terjadi.
Kanker yang
paling umum pada bayi adalah neuroblastoma, kanker langka pada sistem saraf
yang sedang berkembang. Kanker ini dapat muncul dengan tumor di dekat atau di
sekitar tulang belakang serta di perut atau kelenjar adrenal.
Tumor lain
yang jarang kita lihat pada anak-anak adalah leukemia (kanker darah) dan tumor
yang disebut teratoma yang sering muncul sebagai massa di dekat tulang ekor.
"Kanker
terkadang dapat terlihat sebelum lahir melalui USG yang dilakukan untuk
memeriksa kesehatan bayi," kata Dr Lisa.
Sebagian
besar kanker pada anak-anak, seperti halnya pada orang dewasa, diduga
berkembang akibat mutasi pada gen yang menyebabkan pertumbuhan sel yang tidak
terkendali dan akhirnya menjadi kanker.
Namun,
mengidentifikasi potensi penyebab lingkungan dari kanker anak sulit dilakukan,
sebagian karena kanker pada anak jarang terjadi dan sebagian lagi karena sulit
menentukan apa yang mungkin telah terpapar pada anak-anak di awal perkembangan
mereka.
Sumber : Detik