Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
(PUPR) telah menyelesaikan sederet pembangunan infrastruktur selama 10 tahun
periode pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Infrastruktur tersebut
bervariasi mulai dari irigasi hingga jalan tol.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, terdapat dua
peran utama infrastruktur. Pertama infrastruktur sebagai sarana produksi dan
penunjang pertumbuhan ekonomi, seperti jalan, jalan tol, energi, dan bendungan.
Berikutnya peran kedua ialah sebagai pemenuhan layanan
dasar, seperti penyediaan air minum, jalan dan jembatan, perumahan, sanitasi,
dan irigasi.
"Infrastruktur dasar sendiri merupakan modal penting
untuk mendukung infrastruktur perekonomian," kata Basuki, dalam keterangan
tertulis, Kamis (3/10/2024).
1. Bendungan hingga Irigasi
Di bidang sumber daya air, Kementerian PUPR melalui
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air telah berhasil menyelesaikan pembangunan 53
bendungan dari 61 unit bendungan yang dibangun. Bendungan yang telah selesai di
antaranya adalah Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Ameroro, bendungan
Leuwikeris, Bendungan Way Sekampung dan Bendungan Kuningan.
"Pembangunan bendungan juga harus diikuti oleh
pembangunan jaringan irigasinya. Dengan demikian bendungan yang dibangun dengan
biaya besar dapat bermanfaat karena air nya dipastikan mengalir sampai ke
sawah-sawah milik petani," ujar Basuki.
Selaras dengan itu, pada periode 2014-2024 Kementerian PUPR
membangun 1.228.440 ha jaringan irigasi dan merehabilitasi 4.647.547 ha
jaringan irigasi. Di samping itu Kementerian PUPR juga menyelesaikan 1.371
embung, 493 buah pengendali sedimen dan lahar, 2.154 km pengendali banjir dan
pengaman pantai.
2. Jalan Tol
Di bidang konektivitas, Kementerian PUPR bersama Badan Usaha
Jalan Tol (BUJT) telah menyelesaikan 2.432 km pembangunan jalan tol. Salah
satunya yang baru diresmikan oleh Presiden Joko Widodo adalah Jalan Tol
Stabat-Tanjung Pura dan Tol Tebing Tinggi-Serbelawan-Sinaksak Sepanjang 72 km
yang merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera.
"Kehadiran jalan tol yang terhubung dengan
kawasan-kawasan produktif seperti kawasan industri, pariwisata, bandara, dan
pelabuhan akan dapat mengurangi biaya logistik dan meningkatkan daya saing
produk dalam negeri," katanya.
3. Jalan dan Jembatan
Lebih lanjut, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal
Bina Marga juga telah menyelesaikan 5.999 km pembangunan jalan baru, 125.904 m
pembangunan jembatan, 583 buah jembatan gantung dan 27.673 m pembangunan
flyover/underpass. Salah satu flyover yang telah diresmikan oleh Presiden Joko
Widodo adalah Flyover Djuanda sepanjang 858 meter di Sidoarjo, Jawa Timur.
4. Air Minum dan Sanitasi
Di bidang permukiman Kementerian PUPR melalui Direktorat
Jenderal Cipta Karya telah menyelesaikan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)
36.380 ltr/dtk, sehingga akses air minum layak mencapai 93% dari total
populasi. Kemudian, penanganan kawasan permukiman 94.321 ha, penanganan sampah
dan sanitasi 13,7 juta KK, sehingga akses sanitasi layak mencapai 82% dari
total populasi.
5. Pos Lintas Batas Negara (PLBN)
Selain itu, juga telah dilangsungkan pembangunan Pos Lintas
Batas Negara (PLBN) Terpadu di 15 kawasan, serta pembangunan, rehabilitasi atau
renovasi sarana pendidikan, olahraga, dan pasar 5.939 unit.
Pada Rabu (2/10), Presiden Jokowi meresmikan 7 PLBN yakni
PLBN Napan di NTT dengan biaya Rp 128 miliar, PLBN Serasan di Natuna Kepri
dengan biaya Rp 145 miliar, PLBN Jagoi Babang Kalbar Rp 226 miliar, PLBN Sei
Nyamuk Kaltara Rp 248 miliar, PLBN Labang Kaltara Rp210 miliar, PLBN Long
Nawang Kaltara Rp 243 miliar, dan PLBN Yetetkun Papua Selatan Rp 146 miliar.
6. Hunian
Selanjutnya di bidang perumahan Kementerian PUPR melalui
Direktorat Jenderal Perumahan membangun sebanyak 10,2 juta unit rumah dengan
kontribusi APBN melalui Program Sejuta Rumah. Lalu ada 1,49 juta unit rumah
melalui program Rumah Swadaya/Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), 40.347
unit rumah khusus dan 71.731 unit rumah susun.
Adapun salah satu infrastruktur rusun yang baru saja
diresmikan adalah Rusun Universitas Muhammadiyah Sorong yang terdiri dari 1
tower setinggi 3 lantai dengan 43 unit. Rusun ini mampu menampung 168 orang
mahasiswa.
Sumber : Detik