Awal Mula Wanita Jakbar Kena Kanker Paru Stadium 4 di Usia 20-an
Rabu, 09 Oktober 2024
Edit
Jakarta -
Seorang wanita di Jakarta Barat bernama Jennifer Kencana membagikan kisahnya
yang mengidap kanker paru stadium 4. Wanita berusia 28 tahun itu mengaku
awalnya sempat mengalami flu biasa. Akan tetapi, lama-kelamaan gejala yang
dialaminya semakin memburuk.
"Tetapi
terus setelah flunya reda, dada kanan aku mulai sakit kalau napas dalam,"
tuturnya kepada detikcom Selasa (8/10/2024).
Setelah
diperiksa lebih lanjut, Jennifer didiagnosis mengidap kanker paru stadium 4.
Jennifer mengaku heran mengapa dirinya bisa terkena penyakit lantaran bukan
perokok aktif maupun pasif. Namun dokter yang menanganinya menduga ada sejumlah
faktor lain yang bisa menjadi pemicu kanker paru-paru, salah satunya genetik.
Terlebih,
dokter mengatakan kepadanya bahwa kanker yang diidapnya sudah menyebar ke organ
tubuh lain.
"Hidupku
berubah sejak bulan Juni 2024, aku didiagnosis kanker paru stadium 4, dan sudah
menyebar ke tulang belakang dan pinggang dan ada cairan di paru paru, sebanyak
lebih dari 1 liter, sama sekali nggak percaya kalau aku mengalami hal ini di
usiaku yang bahkan belum 30 tahun," sambung dia.
Jennifer
kemudian rutin menjalani radioterapi dan dirawat secara intensif untuk
mengeluarkan cairan paru juga menjalani targeted therapy. Masa-masa itu,
menurutnya melelahkan.
Ia bahkan
sempat nyaris tidak bisa menggerakkan tubuhnya hingga perlu digotong oleh
sejumlah perawat.
"Perjalanan
radioterapiku juga kan tidak selalu berakhir mulus karena ada beberapa kali
badanku rasanya sakit banget sampai nggak bisa bergerak dan nggak bisa nahan
rasa sakitnya akhirnya tindakan pun sempat ditunda," tuturnya.
"Tetapi
sekarang aku pakai terapi target untuk kanker paru-paru, jadi minum obat setiap
hari. Nggak kemoterapi," katanya.
Di luar kasus
tersebut, meskipun merokok merupakan penyebab paling umum kanker paru-paru,
faktor risiko lainnya yang mencakup riwayat keluarga kanker paru-paru dan
faktor lingkungan tertentu juga turut berkontribusi.
Seperti semua
kanker, kanker paru-paru bermula di tingkat sel dan merupakan hasil dari
sel-sel abnormal yang berkembang biak dengan cepat dan tak terkendali. Kanker
dapat bermula di satu area tubuh (dalam hal ini, paru-paru) dan menyebar (atau
bermetastasis) ke organ lain atau tulang.
Menurut
American Cancer Society, sebanyak 20 persen orang di Amerika Serikat yang
meninggal karena kanker paru-paru pada tahun 2018. Sebanyak 30 ribu orang di
antaranya tidak memiliki riwayat merokok.
"Dulu
kita mengira semua kanker paru-paru itu sama, tetapi sekarang kita paham bahwa
ada berbagai jenis," kata dr Anne Chiang, MD, PhD, seorang onkolog medis
toraks Yale Medicine.
"Jenis
kanker paru-paru yang cenderung dialami oleh bukan perokok biasanya disebabkan
oleh perubahan molekuler atau mutasi yang dapat dideteksi pada tumor,"
lanjutnya lagi.
Adapun kanker
paru-paru yang paling umum didiagnosis pada orang yang tak merokok adalah
adenokarsinoma. Jenis kanker paru ini sering kali bermula di bagian luar
paru-paru pada sel-sel penghasil lendir yang melapisi saluran udara kecil, yang
disebut bronkiolus.
Sumber : Detik