
Jakarta - Nick Norwitz, seorang mahasiswa doktoral di
Universitas Harvard, melakukan eksperimen untuk mengetahui kadar kolesterol
dari telur. Untuk membuktikannya, ia nekat mengkonsumsi sebanyak 720 telur
dalam sebulan.
Melalui postingan YouTube miliknya, Norwitz menunjukkan foto
40 kotak telur yang dikumpulkan selama percobaannya. Dalam sehari, pria 28
tahun itu mengkonsumsi 24 telur yang diolah menjadi orak-arik, goreng, rebus,
hingga omelet.
Selama eksperimen, ia menerapkan diet ketogenik atau diet
rendah karbohidrat dan tinggi lemak yang bertujuan mengubah tubuh dari
penggunaan gula sebagai sumber energi utama menjadi lemak. Ia pun melakukan
rutinitas kebugarannya dengan latihan kalistenik.
"Saya berhipotesis bahwa mengonsumsi 720 butir telur
dalam satu bulan atau setara 133.200 mg kolesterol, tidak akan meningkatkan
kolesterol saya. Secara spesifik, itu tidak akan meningkatkan kolesterol LDL
saya," katanya kepada Dailymail.
Hasil Percobaan
Percobaan yang dilakukan Norwitz ternyata memberikan hasil
yang mengejutkan. Kadar low density lipoprotein (LDL) atau sering disebut
kolesterol 'jahat' justru menurun hingga 18 persen.
"Meskipun asupan kolesterol makanan saya meningkat lima
kali lipat, kolesterol LDL saya justru turun," lanjutnya.
Setelah dua minggu pertama percobaan, Norwitz memutuskan
untuk untuk mulai mengonsumsi 60 gram karbohidrat per hari. Saat ini ia fokus
pada buah-buahan seperti pisang, blueberry, dan ceri untuk dikonsumsi.
Menurutnya, dengan mengkonsumsi karbohidrat dapat membantu
mengurangi kadar kolesterol lebih lanjut dalam tubuh. Kadar LDL akan menurun
karena tubuh akan mendapatkan lebi banyak energi dari karbohidrat.
Tidak Semua Bisa Konsumsi Telur dalam Jumlah Banyak
Anggota kelompok kerja nutrisi dan gaya hidup American
College of Cardiology, Dr James O'Keefe, menjelaskan telur mengandung protein
yang membantu orang merasa kenyang dan mencegah orang mengkonsumsi karbohidrat
atau gula tambahan berlebih.
Ia menyebut mengkonsumsi dua telur sehari, yang sama dengan
enam butir per minggu adalah jumlah yang wajar. Ia menyarankan untuk memilih
telur omega-3, karena mengandung nutrisi yang penting untuk kesehatan jantung.
Namun, tidak semua orang bisa aman mengkonsumsi telur dalam
jumlah yang banyak seperti Norwitz. Beberapa orang mungkin harus membatasi
konsumsi telur, terutama bagian kuning telurnya.
"Jika Anda menderita diabetes atau penyakit jantung,
saya menyarankan untuk membatasinya hingga lima kuning telur seminggu,"
jelas O'Keefe yang dikutip dari laman TODAY.
"Tetapi, Anda dapat mengonsumsi putih telur sebanyak
yang Anda inginkan karena sama sekali tidak berbahaya," sambungnya.
Sumber : Detik