Jakarta, CNBC Indonesia - Perang di wilayah Arab makin
menjadi. Pasca pembunuhan dilakukan Israel ke Pemimpin Hizbullah Hassan
Nasrallah, Jumat, serangan Negeri Zionis tak berhenti di sejumlah titik perang.
Di Gaza, Al-Jazeera melaporkan bagaimana lebih dari 28 warga
tewas dalam serangan di seluruh Gaza sejak Minggu dini hari. Sementara itu,
serangan udara Israel juga masih terjadi di Lebanon, yang kemarin menargetkan
Beirut Selatan.
Serangan baru juga dilancarkan pemerintah Perdana Menteri
(PM) Benjamin Netanyahu ke Yaman. Berikut updatenya dirangkum CNBC Indonesia,
Senin (30/9/2024).
1.Serangan Terbaru ke Gaza
Hingga kini serangan Israel ke Gaza masih belum berhenti.
Perlu diketahui Israel menyerang Gaza sejak Oktober 2023 dengan dalih
menghancurkan Hamas.
Kemarin, serangan terbaru dilancarkan dan menewaskan 28
orang. Menurut Al-Jazeera, serangan dilakukan Israel sejak Minggu dini hari.
"Terbaru ... satu orang tewas dan lainnya terluka
akibat serangan Israel yang menargetkan sebuah rumah di sebelah barat Kota
Gaza," tulis laman itu.
Sementara itu, mengutip Anadolu Agency, kini total 41.600
orang tewas di kantong Palestina itu. Belum ada potensi gencatan senjata
terjadi.
2.Israel Bombardir Beirut Lagi
Kematian Hassan Nasrallah tak menghentikan Israel kembali
menyerang Lebanon. Kemarin, wilayah Beirut bagian selatan menjadi sasaran
serangan udara Israel.
Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan serangan Israel
menewaskan lebih dari 100 orang pada hari Minggu. Militer Israel sendiri
mengklaim serangannya melanjutkan pembomannya terhadap target-target Hizbullah
di sana.
"Jumlah korban tewas menjadi 105 dan 359
luka-luka," kata Kementerian Kesehatan Lebanon, dimuat AFP.
Sejauh ini pengeboman Israel telah menewaskan lebih dari 700
orang dalam seminggu di Lebanon. Termasuk 14 paramedis selama periode dua hari.
3.Jenazah Nasrallah Ditemukan
Jenazah pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, yang tewas
dalam serangan udara Israel di Beirut selatan, telah ditemukan. Hal ini
dikatakan seorang sumber yang dekat dengan gerakan tersebut kepada AFP pada
hari Minggu.
"Jenazahnya ditemukan pada hari Sabtu dan dibungkus
kain kafan pada hari Minggu setelah dimandikan," kata sumber tersebut,
yang meminta identitasnya dirahasiakan.
"Upacara pemakaman dan penguburannya belum
diatur," tambah sumber tersebut.
Sebelum kematiannya terjadi Jumat ketika jet Israel menyerang
jantung Hizbullah di selatan ibu kota Lebanon. Nasrallah dianggap sebagai orang
paling berkuasa di negara tersebut.
Selama lebih dari tiga dekade, ia memimpin gerakan yang
didukung Iran tersebut dan menjadi musuh bebuyutan Israel. Serangan udara hari
Jumat juga menewaskan Ali Karake, komandan tertinggi kelompok itu di Lebanon
selatan.
4.Rusia Tiba-Tiba Kunjungi Iran
Rusia mengumumkan pada hari Minggu bahwa Perdana Menteri
(PM) Mikhail Mishustin akan bertemu Presiden Iran Masoud Pezeshkian di Teheran
pada hari Senin. Pengumuman itu muncul setelah Rusia mengutuk "pembunuhan
politik" Israel terhadap kepala Hizbullah yang didukung Iran, Hassan
Nasrallah, di Beirut.
"Mishustin akan mengadakan pembicaraan dengan
Pezeshkian dan Wakil Presiden Pertama Mohammad Reza Aref," kata pernyataan
pemerintah dikutip AFP.
Pemerintah Barat menuduh Iran memasok pesawat nirawak dan
rudal ke Moskow untuk perangnya di Ukraina, tuduhan yang berulang kali dibantah
Teheran. Pezeshkian akan mengadakan pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir
Putin selama kunjungannya ke Rusia bulan depan untuk menghadiri KTT BRICS.
5.Israel Bombardir Yaman
Serangan Israel menghantam kota pelabuhan Hodeida di Yaman
Minggu. Ini terjadi sehari setelah milisi Huthi mengatakan telah menargetkan
Bandara Ben Gurion di Israel dengan sebuah rudal.
Stasiun Al-Masirah milik Huthi melaporkan serangan tersebut
menargetkan pelabuhan Hodeidah dan Ras Issa. Serangan juga menyerbu dua
pembangkit listrik.
"Agresi Israel terhadap Hodeida," muat media itu.
"Serangan udara Israel di Yaman menewaskan empat orang
pada hari Minggu dan melukai lebih dari 30 orang," tambahnya.
Dikatakan serangan Israel memicu ledakan besar. Ambulans dan
tim penyelamat masih bekerja mencari korban yang hilang.
Israel sendiri mengonfirmasi serangan itu. IDF menyebut
menerjunkan puluhan pesawat Angkatan Udara, termasuk jet tempur dan pesawat
pengintai.
"Menyerang target penggunaan militer rezim teroris
Huthi di wilayah Ras Issa dan Hodeida di Yaman," kata juru bicara militer
Israel Kapten David Avraham dalam sebuah pernyataan kepada AFP.
"IDF menargetkan pembangkit listrik dan pelabuhan yang
digunakan untuk impor minyak," tambahnya.
Serangan ini merupakan yang kedua di tahun ini. Pada Juli,
Israel juga menyerang pelabuhan Hodeida, yang menurut seorang pejabat pelabuhan
menyebabkan kerusakan setidaknya US$20 juta setelah drone Huthi menembus
pertahanan udara Israel.
6.Menlu Prancis Kunjungi Beirut
Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot tiba di Lebanon
Minggu malam. Ini menjadikannya diplomat asing tingkat tinggi pertama yang
berkunjung sejak serangan udara Israel meningkat seminggu lalu.
Kedatangan Barrot, yang sebelumnya menyerukan penghentian
segera serangan, terjadi saat kementerian luar negeri mengumumkan bahwa warga
negara Prancis kedua telah tewas di Lebanon. Seorang wanita Prancis berusia 87
tahun meninggal Senin lalu setelah ledakan di sebuah desa di Lebanon selatan.
"Barrot akan mengawasi pengiriman 11,5 ton bantuan
kemanusiaan Prancis," kata Menteri Kesehatan Lebanon Firass Abiad.
Presiden Prancis Emmanuel Macron juga telah menunjuk mantan
menteri luar negeri dan pertahanan, Jean-Yves Le Drian, sebagai utusan khusus
untuk Lebanon. Le Drian telah mengunjungi negara itu enam kali, yang terakhir
pada awal minggu ini.
7.Joe Biden
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan bahwa
konflik regional di Timur Tengah "harus dihindari". Ini setelah
serangan Israel kembali dilancarkan ke Lebanon termasuk Gaza dan Yaman.
Ia mengatakan hal itu ketika ditanya oleh seorang reporter
tentang perlunya menghindari konflik regional. "Itu harus dihindari. Itu
benar-benar harus dihindari," kata Biden, dikutip AFP.
8.Iran Ngamuk Jenderal Tewas
Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan bahwa
kematian seorang jenderal senior Iran, yang tewas bersama kepala Hizbullah
Hassan Nasrallah dalam serangan Israel di Beirut, tidak akan dibiarkan begitu
saja. Diketahui Jenderal Abbas Nilforoushan, seorang komandan tinggi Pasukan
Quds, sayap operasi luar negeri Korps Garda Revolusi Islam, menjadi korban
dalam serangan Israel di Lebanon.
"Kejahatan mengerikan dari rezim Zionis agresor ini
tidak akan dibiarkan begitu saja," kata diplomat tinggi tersebut menurut
pernyataan kementerian luar negeri., dimuat AFP
"Aparat diplomatik juga akan menggunakan semua
kapasitas politik, diplomatik, hukum, dan internasionalnya untuk mengejar para
penjahat dan pendukung mereka," tambahnya.
Para pejabat Iran telah mengutuk keras pembunuhan Nasrallah.
Iran sendiri diyakini kuat sebagai pihak yang mempersenjatai dan membiayai
kelompok itu bertahun-tahun.
Sementara itu, Minggu, wakil presiden Iran untuk urusan
strategis, Javad Zarif, mengatakan akan ada tanggapan Iran terhadap serangan
Israel. Ini, ujarnya, bakal terjadi di waktu yang tepat dan atas pilihan Iran.
"Keputusan pasti akan dibuat di tingkat kepemimpinan,
di tingkat tertinggi negara", kantor berita resmi IRNA melaporkan.
Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, yang
memegang keputusan akhir dalam semua masalah negara, telah menyampaikan
belasungkawa atas "kemartiran" Nasrallah dan mengumumkan lima hari
berkabung nasional. Warga Iran pada hari Minggu turun ke jalan di beberapa kota
di seluruh negeri untuk mengekspresikan kemarahan mereka atas pembunuhan
Nilforoushan dari Garda Revolusi dan Nasrallah dari Hizbullah.
9.Arab Saudi "Teriak"
Arab Saudi menyatakan kekhawatiran besar atas konflik di
Lebanon Senin. Negeri itu menyerukan agar "kedaulatan dan integritas
teritorial" negara itu dihormati.
"Kerajaan Arab Saudi mengikuti dengan penuh
kekhawatiran perkembangan yang terjadi di Republik Lebanon," kata sebuah
pernyataan kementerian luar negeri.
"Kerajaan menyerukan kepada masyarakat internasional
untuk memikul tanggung jawabnya dalam melindungi perdamaian dan keamanan
regional guna menyelamatkan kawasan dan rakyatnya dari bahaya dan tragedi
perang," tambahnya.
Sebelumnya telah ada seruan yang semakin meningkat secara
internasional agar Israel menahan diri. Sikap Israel yang makin agresif
dikhawatirkan akan membawa Arab ke perang habis-habisan.
Sumber : CNBC